Jas Apron yang terbuat dari kulit sintetis tidak mudah tembus hingga ke pakaian atau kulit , tentunya sangat berguna bagi petugas medis yang sedang bertugas didalam area yang banyak terdapat bahan larutan dan bahan kimia di dalam rumah sakit . Pembuatan Jas Apron rumah sakit tidak sama dengan jas apron pada umumnya tetapi dengan spesifikasi yang berbeda tergantung kebutuhan rumah sakit atau instansi yang terkait. harganya pun bervariasi di mulai dari yang termurah sampai termahal.
Jas lab adalah salah satu alat perlindungan diri ( APD ) yang wajib di kenakan oleh petugas yang bekerja di ruang lingkup Laboratorium. Setiap pekerjaan pasti ada resikonya untuk itu diperlukan tindakan safety guna meminimalisir resiko .jas lab atau nama lengkapnya jas laboratorium berfungsi melindungi si pemakainya dari zat kontaminan yang berbahaya atau dari paparan percikan bahan kimia yang bisa berakibat fatal bila mengenai kulit si pemakainya.Adapun bahan yang di gunakan untuk jas lab biasanya menggunakan kain drill atau oxford dengan harga bervariasi mulai dari yang termurah sampai termahal.untuk penggunaanya seperti contoh di rumah sakit , jas lab biasanya dibuat dengan ukuran agak longgar berlengan panjang, berkancing satu sampai empat, karena umumnya di pakai sebagai pakaian rangkap diluar kemeja oleh petugas medis. mungkin anda penasaran mengapa jas lab selalu berwarna putih ?? itu di di karenakan saat terpapar cairan atau terkena percikan suatu zat kimia dapat di ketahui secara langsung dengan mata telanjang.memang walau ada sebagian jas lab dibuat selain warna putih seperti krem, abu atau warna cerah lainnya tapi itu tidak merubah fungsi jas lab itu sendiri . penggunaan warna selain putih pada jas lab umumnya hanya untuk mengetahui identitas bagian pekerjaan si pemakainya.
konveksi bandung juara sudah berpengalaman lama atas bidang pengerjaan produk Jas Laboratorium dan telah memiliki banyak pembeli di beragam daerah di indonesia. Adapun untuk kebutuhan rumah sakit kami menyediakan jasa pembuatan jas laboratorium tentunya dengan harga yang terjangkau atau konsultasikan terlebih dahulu untuk mengetahui lebih jelasnya.
Doek adalah alas yang terbuat dari beberapa helai kain yang berlubang ditengahnya dengan ukuran tertentu. Doek biasanya di gunakan petugas medis atau dokter untuk melakukan suatu tindakan operasi. Doek bermanfaat untuk memudahkan dokter atau petugas medis ketika melakukan suatu pembedahan agar fokus pada luka/bagian tubuh yang hendak di bedah sehingga darah tidak bercecer kemana mana.
Ada beberapa macam Doek
yang di gunakan di antaranya Doek Lubang Kecil dan Doek Lubang Besar.
Salah satu contoh Penggunaan Doek yaitu seperti Khitan/Sunat, Operasi
mata, operasi ringan maupun operasi berat.
Kenapa petugas medis harus memakai tutup kepala ?
Tutup kepala merupakan salah satu perangkat penting selain sarung tangan,masker,Apron,kacamata/pelindung wajah dan alat jenis perlindungan diri bagi petugas medis di rumah sakit ataupun klinik.
Manfaat
tutup kepala sangat besar sekali bagi pasien dan dokter ataupun petugas
medis itu sendiri. dalam hal ini sudah menjadi standar kewaspadaan bagi
seluruh rumah sakit karena begitu pentingnya. Bagi pasien sendiri
manfaatnya untuk melindungi dari jatuhnya micro organisme dari kulit
atau rambut petugas medis kepada pasien.
Sedang untuk petugas sendiri untuk terlindung dari paparan percikan darah atau cairah tubuh pasien yang bisa menyebabkan terjadinya kontaminasi/infeksi.
Tutup Kepala biasanya di gunakan bila terjadi indikasi suatu tindakan seperti :
Bahan untuk pembuatan tutup kepala biasanya menggunakan Kain jenis Drill yang lembut dan teksturna tidak kasar serta menggunakan 2 buah tali di sudutnya seperti contoh yang pernah di buat pelaku usaha konveksi di bandung salah satunya konveksi bandung juara
(sumber : Berbagai sumber)
Apron yaitu salah satu Alat Pelindung Diri atau lebih di kenal dengan istilah APD. Apron terbuat dari kain atau kulit dengan ukuran tertentu yang di pakai untuk melindungi bagian depan tubuh si pemakainya dari kotor yang di sebabkan oleh percikan suatu cairan atau zat tertentu. Pemakaian apron juga Tutup kepala sering di gunakan oleh berbagai profesi seperti Koki juru masak, Petugas medis / dokter di rumah sakit, Pedagang ikan atau daging di pasar-pasar dan lain-lain. Karena Apron di gunakan segala macam profesi , Banyak pelaku usaha terutama di bidang konveksi sering memproduksi massal Apron ini dengan berbagai variasi dan model. Di kota-kota besar terutama bandung banyak konveksi yang membuat dan memproduksi apron ini dengan harga yang murah sampai termahal, Sehingga anda dapat mudah menemukan Apron ini di setiap perbelanjaan sudut kota.
Kali ini kita akan membahas Apron yang biasa digunakan oleh Petugas medis / Dokter di Rumah Sakit . Pemakaian Apron di rumah sakit sangat berbeda dengan pemakaian di profesi lain pada umumnya, karena memerlukan prosedur dan pengawasan standar yang di tetapkan. Mengapa demikian ?? Setiap Dokter, perawat atau petugas medis yang sedang melakukan tugas diwajibkan memakai apron. Hal ini di karenakan untuk melindungi diri dari percikan darah atau cairan yang memiliki sifat korosif atau dari zat yang bisa menyebabkan iritasi/infeksi pada kulit saat menangani pasien. Tentu setiap petugas medis tidak ingin hal buruk terjadi pada pasien dan apalagi dirinya.
Apron rumah sakit biasanya terbuat dari kain khusus atau dari kulit synthetic. penggunaan apron di rancang berdasarkan spesifikasinya bisa terbagi menjadi 2:
Untuk
Apron yang di rancang bisa di pakai berkali kali terbuat dari kain
khusus dan harus memiliki sertifikat hasil uji lab. Supaya saat proses
pencucian atau saat di sterilkan kain tidak mudah rusak.
Alasan mengapa petugas medis harus memakai sarung tangan ?
Pemakaian sarung tangan di dalam rumah sakit sangat penting bagi petugas rumah sakit karena merupakan salah satu alat perlindungan diri (APD) dan merupakan bagian dari standar kewaspadaan seluruh rumah sakit.
Jenis APD bisa di kategorikan sebagai berikut :
Adapun tujuan pemakaian sarung tangan dalam hal ini adalah melindungi si pasien ataupun petugas yang bersangkutan terhadap bahaya resiko infeksi terhadap tubuh atau sebagian tubuhnya terutama kulit bagian luar.
Potensi bahaya bila tidak memakai sarung tangan biasanya di sebabkan oleh terjadinya kontak langsung antara petugas dan pasien , terkena percikan darah pasien secara langsung, semua jenis cairan tubuh, sekret, selaput kulit yang tidak utuh dan selaput lendir yang ada di kulit pasien.